Hati-hati Gangguan Makan!

Diambil dari insert dr. Grace Judio Kahl, M.Sc, M.H, CHT saat menjadi narasumber dalam Cosmopolitan Health Club 20 Februari 2013 pk. 08.00-09.00.

Hi Cosmoners,

Bila berat badan atau lingkar perut Anda sering naik turun, maka waspadalah. Mungkin Anda menderita Eating Disorder atau gangguan makan. Ibarat demam, bila penyebabnya tidak disembuhkan, maka demam pasti akan balik lagi. Berat badan juga demikian. Bila Anda tetap saja lapar mata atau tiap stres lari ke makanan, sampai kapan pun berat badan akan naik turun.

Eating disorder bisa saja dalam bentuk Compulsive Overeating, yaitu dorongan untuk makan atau nyemil dalam segala situasi. Capai dan bosan, ngemil. Kepanasan atau kedinginan pun cari-cari makanan. Happy atau stress pun jawabannya adalah makan. Yang terakhir ini disebut dengan Emotional Eating Disorder.

Gangguan makan juga dapat dikategorikan  sebagai penyakit gangguan jiwa seperti yang tertuang dalam panduan psikolog dan psikiater. Di Indonesia disebut dengan Pedoman Penyakit Gangguan Jiwa atau PPDGJ. Sedangkan di amerika disebut dengan Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder atau DSM.

Di DSM seri 5 yang akan terbit musim semi lalu, yang termasuk Eating Disorder adalah Bulimia dan Anorexia Nervosa serta Binge Eating Disorder. Binge Eating ditandai dengan lepas kontrol makan minimal 1x seminggu dan Anda merasa bersalah, serta disertai dengan makan sampai kekenyangan sekali, makan banyak meski tidak lapar, makan dengan sangat cepat, seringkali disertai rasa malu atau stres dengan pola makan tersebut.

Bulimia adalah siklus berulang yang melibatkan makan yang berlebihan dan mengkompensasikannya dengan sengaja memuntahkan makanan, menyalahgunakan pencahar atau pelancar pipis, olahraga berlebihan atau puasa.

Anorexia ditandai dengan rasa ketakutan yang berlebihan terhadap berat badan gemuk, sehingga menolak untuk makan dan berat badannya dibawah normal.

Bahaya dari binge eating disorder adalah obesitas dengan penyakit metabolik seperti kolesterol atau asam urat tinggi, hipertensi, diabetes atau perlemakan hati. Bulimia dapat mengakibatkan karies gigi dan iritasi tenggorokan, pembengkakan kelenjar ludah, dan bila berlanjut bisa menyebabkan dehidrasi sampai ke gangguan ginjal dan jantung.

Anorexia menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak dan remaja. Pada dewasa, biasanya terjadi gangguan hormonal seperti berhenti mens atau pertumbuhan bulu-bulu halus di tangan, kuku pecah-pecah, gigi goyah, anemia, tensi rendah, sampai kepada gangguan ritme jantung.

Sebanyak 70% orang yang merasa memiliki problem berat badan ternyata mengidap eating disorder. Anak dan remaja sangat rentan, bila mereka diet dengan cara yang salah misalnya dilarang makan malam, atau dilarang makan nasi. Atau di-bully oleh keluarga dan teman karena beratnya.

Bila Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, lakukan dengan cara yang benar. Makanlah pada saat Anda lapar. Dan berhenti bila merasa cukup. Makanlah makanan dengan kalori terkontrol tetapi mengenyangkan dan gizi berimbang. Dan berusahalah untuk lebih aktif bergerak. Berilah contoh kepada anak-anak kita tentang hidup sehat dan cara makan yang benar.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com