Apa Saja yang Menyebabkan Diare?

Diambil dari insert dr. Grace Judio Kahl, M.Sc, M.H, CHT saat menjadi narasumber dalam Cosmopolitan Health Club 23 Januari 2013 pk. 08.00-09.00.

Hi Cosmoners,

Musim hujan dan banjir ini biasanya dikaitkan dengan banyaknya kasus diare. Disebut dengan diare bila kita mengalami perubahan buang air besar. Syaratnya ada dua, yaitu, konsistensinya menjadi lebih cair, dan frekuensinya lebih sering, lebih dari 3x sehari. Jadi bila hanya cair saja tetapi tidak sering frekuensinya, belum bisa disebut diare. Demikian juga bila hanya sering saja, tetapi konsistensinya masih pada atau semipadat.

Diare akut biasanya berlangsung selama kurang dari 2 minggu, lebih dari itu disebut diare kronis. Tidak semua diare akut menjadi diare kronik. Tergantung diarenya, kalau hanya salah makan biasanya akan membaik segera setelah diberi obat.

Penyebab diare pada orang dewasa berbeda dengan pada anak-anak. Kalau pada anak-anak disebabkan virus, sebagian besar oleh rotavirus.
Sedangkan pada dewasa disebabkan karena memang salah makan, karena usus tidak bisa mencerna makanan atau indigestion, tidak bisa menyerap makanan atau malabsorbsi, bisa juga karena infeksi bakteri, jamur atau parasit, gangguan pencernaan malabsorpsi, pengaruh obat-obatan  dan faktor stres.

Bila karena salah makan biasanya feses cair berampas. Infeksi virus biasanya membuat air lebih banyak keluar, disertai dengan sedikit ampas. Bila air yang keluar berwarna seperti air cucian beras dan berbau amis, hati-hati karena itu mungkin gejala kolera. Sedangkan disentri bergejala khas, diare dengan darah dan lendir. Biasanya infeksi-infeksi ini disertai dengan demam. Bisa juga makanan dan minuman kita tercemar dengan bakteri seperti E.Coli atau salmonella, misalnya, yang tidak bergejala khas. Untuk mengetahui penyebab pastinya, darah dan feses harus diperiksa di laboratorium.

Diare yang terlalu lama bisa disebabkan oleh stres, gangguan kronis misalnya seperti irritable bowel syndrome, bisa juga merupakan gejala awal tumor jinak atau pun keganasan.

Diare berbahaya jika menyebabkan dehidrasi. Kekurangan cairan dan elektrolit menimbulkan banyak gangguan, karena elektrolit berfungsi seperti baterai yang menggerakkan berbagai organ. Sehingga air dan elektrolit yang terus mengucur keluar mengakibatkan gangguan irama jantung, bisa menurunkan kesadaran sampai meninggal karena ginjal gagal berfungsi. Diare jangan dianggap remeh, jika tidak diatasi bisa berakibat fatal.

Pertolongan pertama adalah dengan memberikan cairan yang mengandung elektrolit. Bisa berbentuk oralit, minuman botolan atau kaleng berelektrolit, atau bisa juga kita buat dari 1 sdm gula ditambah dengan seujung sendok teh garam. Boleh juga dengan makan sup. Batasi sayur, karena seratnya susah dicerna oleh usus.

Boleh juga ditambahkan obat yang bersifat absorben atau penyerap toksin, seperti karbon aktif misalnya norit, atau yang mengandung smectit. Bisa juga menambahkan flora normal usus seperti laktobacillus.

Baik pula ditambahkan obat yang mengentalkan feses, yang mengandung kaolin dan pectin, seperti kaopektat atau enterostop. Sedangkan obat yang membuat usus stop berkontraksi harus hati-hati digunakan, misalnya yang mengandung loperamid. Bila hanya distop pergerakannya, tetapi tidak disembuhkan penyebabnya maka usus tetap saja bergerak dan memperparah radangnya.

Bila diare lebih dari tiga hari atau disertai demam tinggi, berkonsultasilah ke dokter. Dokter akan mencari penyebabnya dan bisa saja
meresepkan enzim, anti biotik, anti parasit atau anti jamur, untuk mengatasi akar masalah.

Karena diare disebabkan oleh 3F, yaitu Finger, Food dan Flies, maka cegahlah diare dengan menjaga kebersihan. Cuci tangan, peralatan makan dan makanan sebelum diolah. Sedia tudung saji untuk menghindari lalat dan perhatikan kualitas air minum kita, terutama di saat banjir seperti ini..


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com