“Grace Judio-Kahl Sang Manajer Berat Badan”(Good Housekeeping Edisi Mei 2012)

Saat  GH datang ke klinik Light House milik Dr. Grace Judio-Kahl, Msc,MH,CHt, (38) di kawasan santa, Kebayoran  Baru, ia tampak  tengah hamil putra pertamanya  36 minggu. Di awal pertemuan, ia menceritakan  tentang gelar S1 yang diterimanya  dari Fakultas  Kedokteran, Universitas  Diponegoro di  Semarang. Ketertarikannya  meluas pada bidang syaraf, lalu ia melanjutkan studi S2 ke Fakultas Neuroscience  and  Behavior Science of Tubingen, Jerman. Kembalinya ke Jakarta, ia bekerja di sebuah perusahaan farmasi yang berhubungan dengan syaraf dan perilaku. Lalu ia dipindahkan ke bagian obesitas yang  kala itu kasus obesitas  sangat jarang, di sana ia mendidik dokter bagaimana cara menurunkan berat badan.”Dari dulu sampai sekarang  orang lebih fokus  kepada  obat-obatan  dan suntik. Padahal kita jarang membicarakan tentang  weight management. Itu semua seperti  wabah saja, hampir semua dokter  menganjurkan pasiennya  suntik vitamin C. Padahal  di negara manapun,Vitamin C tidak dipakai untuk  menurunkan berat badan.”tutur Dr. Grace menegaskan.

Keinginan  untuk berbagi cara menurunkan berat badan yang sehat membuat Dr. Grace mendirikan Klinik Light House dan Shape Indonesia yang bergerak di bidang  penurunan berat badan, eating disorder , dan  body image dysmorphic. Selain itu, ia juga berencana membuat kelas pola makan dan nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui.

Apa metode penurunan  berat badan  yang Anda  pakai?

Kalau kita bicara tentang berat badan, tentu tidak sama seperti pergi ke salon. Sebagai dokter, saya lihat dulu orangnya seperti apa dan bagaimana solusinya. Setiap orang tidak bisa datang untuk memilih metode yang mereka inginkan . Dokter memiliki diagnosa dan perawatan yang tepat untuk penyakitnya, obat pun tidak sama.

Jadi Anda  berangkat  dari kesalahapahaman  tentang  metode  menurunkan berat badan……

Manajemen  berat sudah tidak  ada etikanya lagi, Bila menyinggung masalah berat badan, wanita akan langsung gundah, mudah ditawari, dan mudah membelinya, karena itu menyangkut citra  dirinya. Misalnya proses balut. Saya lihat, kasihan sekali pasien-pasien ini. Kalau mereka mengikuti program yang salah, beratnya akan melonjak  lebih banyak sehingga lebih sulit untuk menurunkan lagi.

Fokus  terbesar Anda  di bidang penurunan berat badan ?

Spesialisasi  saya adalah penurunan berat  badan, eating disorder dan perilaku hidup sehat. Sebenarnya  teori  penurunan berat badan  yang benar  adalah mengatur  agar antara (asupan) makanan yang masuk harus  lebih kecil dari (energi) yang digunakan. Namun permasalahan kerap timbul  dari gaya hidup dari orang itu sendiri.

Apa  yang membuat  Anda tertarik  dengan  ketiga  spesialisasi itu?

Semakin  lama prevalansinya  semakin banyak. Beberapa  waktu lalu, Biro Pusat Statistik (BPS) melakukan survie di daerah urban, suburban, juga desa-desa, dan kasusnya terus bertambah empat kali lipat dalam setahun. Lihat saja kini semakin  banyak orang  yang mengalami obesitas dibandingkan dulu. Beberapa waktu lalu kita sempat mengalami  trauma takut kurang makan,  dan sejak saat itu pertumbuhan  ekonomi  kita meningkat. Lalu mall dan restoran semakin  menjamur,  menyebabkan orang-orang menjadi lebih  banyak makan sehingga kasus obesitas  meningkat. Hasil data BPS itu menyatakan, pria lebih tidak peduli dengan  berat  badan mereka, sehingga bisa naik empat  sampai lima kali lipat dalam 10 tahun.Pria cenderung memakan  apa pun, karena merasa trauma takut miskin. Pria tak  peduli walau kadar kolesterolnya tinggi, padahal sadar  kalau ia adalah tulang punggung keluarga. Bahkan pria kerap menghibur diri dengan makan makanan yang berminyak. Wanita biasanya lebih peduli penampilan, sehingga kenaikan berat badannya hanya bertambah dua kali lipat dalam 10 tahun.  Kasus  seperti  itu banyak sekali,  apalagi dalam 10 tahun terakhir. Bahkan di Manado, 60 persen pria, 40 persen wanita, dan lebih dari 10 persen anak- anak SD mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Ada  berapa  macam kasus eating disorder?

Ada tujuh kasus yang saya tangani. Compulsive over eating atau lapar mata.Binge eating di mana seseorang  berulang kali diet dan tertekan, setelah itu ia melampiaskan dengan banyak makan, lalu ia merasa bersalah.Binge eating bisa berlanjut kea rah bulimia, yaitu orang yang makan banyak, tetapi saat itu juga merasa bersalah dan merasa segera mengeluarkannya dengan cara dicokok, dimuntahkan, meminum  obat pencahar, durektika atau pipis terus, juga puasa. Orang yang binge eating juga bisa mengarah kepada  anoreksia , yaitu tetap tidak percaya kalau dirinya sudah kurus seperti  tengkorak. Lalu ada emotional eating  disorder, yaitu orang makan bukan karena lapar tetapi karena marah. Night eating disorder adalah orang yang sudah tidur lalu terbangun untuk makan. Kalau orang yang menderita body image dysmorphic akan  melihat tidak sesuai  dengan apa yang orang lain lihat.

Seringkah kasus  body image dysmorphic terjadi di Indonesia?

Ada beberapa. Dulu ia pernah mengalami trauma, misalnya dicemooh,”Tubuhnya besar sekali ya seperti badak.” Cacian itu masih teringat hingga sekarang, jadi apabila ada orang yang menyinggung sedikit  tentang berat badannya , ia langsung khawatir dan tidak mau menimbang. Setiap melihat timbangan , ia trauma.Kasus lain, anoreksia, ia pernah gemuk, sehingga takut makan dan sekarang walaupun ia sudah kurus tetapi tetap takut makan.

Apa sharing Anda sebagai konsultasi  medis?

Semua orang maunya instan, entah itu makanan, turun  berat, atau sembuh dari penyakit. Penurunan berat badan tidak bisa seperti itu, tapi setiap orang bisa terpengaruh dengan apapun yang instan. Menimbunnya saja sudah bertahun-tahun bagaimana bisa menghilangkannya dengan cara instan? Kalau ingin cepat biasanya dengan cara konvensional yang mahal, misalnya dengan potong usus atau lambung. Cara itu akan langsung membuat orang itu tidak ingin makan dan tidak lapar mata lagi. Tapi kalau kesalahan ada diotaknya, misalnya walau usus dan lambung sudah dipotong, ataupun sedot lemak tapi ia tetap makan dengan porsi yang sama seperti sebelumnya, maka ia bisa membesar lagi. Kalau berat badan turun 15 sampai 20 persen dalam sebulan, malah bisa menyebabkan sakit ginjal . Di sini kami memberikan  perawatan pola makan , obat sementara jika dibutuhkan, anjuran olahraga, dan perawatan  tambahan seperti : mesotherapy, terapi  kelompok untuk penderita eating disorder, terapi  cognitive behavior, terapi  syaraf, serta konseling dengan psikoloq.

Boleh berikan bocoran resep pola makan sehat yang Anda berikan?

Pagi ,siang dan malam  harus makan. Kurangi makanan  yang mengandung gula, tepung dan minyak, karena  kandungan kalorinya sangat besar. Siang sebaiknya makan nasi, sayur dan lauk. Nasi bisa diganti dengan kentang atau roti gandum. Lalu malam juga sama. Saya menggunakan takaran porsi berdasarkan  berat dan tinggi tubuh.

Pola didik seperti apa yang bisa membuat anak obesitas?

Seringkali seorang ibu belajar  dari orang tuanya. Ia sering mengekspresikan kasih sayang  lewat makanan kepada suami dan anaknya, sebagai penebusan rasa bersalahnya karena ia telah sibuk bekerja seharian. Selain itu, banyak orang tua yang takut anaknya kurang makan, dan sering memberikan penghargaan berupa makanan pada anak. Pola ini bisa berakibat kepada dirinya sendiri, suami, juga anaknya.

Pola  sehat seperti apa yang Anda terapkan?

Kalau lapar, makan. Kalau tidak lapar, ya tidak makan. Kalau iseng, tidak mengemil. Makanlah makananan empat sehat, tidak ada makanan yang buruk. Saya sendiri bukan anoreksia yang takut dengan semua makanan. Tetapi  sebisa mungkin saya menghindari makan makanan yang digoreng.Saya hanya memanjakan diri dengan makanan  kalau ada peristiwa yang istimewa saja.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com