Saat GH datang ke klinik Light House milik Dr. Grace Judio-Kahl, Msc,MH,CHt, (38) di kawasan santa, Kebayoran Baru, ia tampak tengah hamil putra pertamanya 36 minggu. Di awal pertemuan, ia menceritakan tentang gelar S1 yang diterimanya dari Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro di Semarang. Ketertarikannya meluas pada bidang syaraf, lalu ia melanjutkan studi S2 ke Fakultas Neuroscience and Behavior Science of Tubingen, Jerman. Kembalinya ke Jakarta, ia bekerja di sebuah perusahaan farmasi yang berhubungan dengan syaraf dan perilaku. Lalu ia dipindahkan ke bagian obesitas yang kala itu kasus obesitas sangat jarang, di sana ia mendidik dokter bagaimana cara menurunkan berat badan.”Dari dulu sampai sekarang orang lebih fokus kepada obat-obatan dan suntik. Padahal kita jarang membicarakan tentang weight management. Itu semua seperti wabah saja, hampir semua dokter menganjurkan pasiennya suntik vitamin C. Padahal di negara manapun,Vitamin C tidak dipakai untuk menurunkan berat badan.”tutur Dr. Grace menegaskan.
Keinginan untuk berbagi cara menurunkan berat badan yang sehat membuat Dr. Grace mendirikan Klinik Light House dan Shape Indonesia yang bergerak di bidang penurunan berat badan, eating disorder , dan body image dysmorphic. Selain itu, ia juga berencana membuat kelas pola makan dan nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui.
Apa metode penurunan berat badan yang Anda pakai?
Kalau kita bicara tentang berat badan, tentu tidak sama seperti pergi ke salon. Sebagai dokter, saya lihat dulu orangnya seperti apa dan bagaimana solusinya. Setiap orang tidak bisa datang untuk memilih metode yang mereka inginkan . Dokter memiliki diagnosa dan perawatan yang tepat untuk penyakitnya, obat pun tidak sama.
Jadi Anda berangkat dari kesalahapahaman tentang metode menurunkan berat badan……
Manajemen berat sudah tidak ada etikanya lagi, Bila menyinggung masalah berat badan, wanita akan langsung gundah, mudah ditawari, dan mudah membelinya, karena itu menyangkut citra dirinya. Misalnya proses balut. Saya lihat, kasihan sekali pasien-pasien ini. Kalau mereka mengikuti program yang salah, beratnya akan melonjak lebih banyak sehingga lebih sulit untuk menurunkan lagi.
Fokus terbesar Anda di bidang penurunan berat badan ?
Spesialisasi saya adalah penurunan berat badan, eating disorder dan perilaku hidup sehat. Sebenarnya teori penurunan berat badan yang benar adalah mengatur agar antara (asupan) makanan yang masuk harus lebih kecil dari (energi) yang digunakan. Namun permasalahan kerap timbul dari gaya hidup dari orang itu sendiri.
Apa yang membuat Anda tertarik dengan ketiga spesialisasi itu?
Semakin lama prevalansinya semakin banyak. Beberapa waktu lalu, Biro Pusat Statistik (BPS) melakukan survie di daerah urban, suburban, juga desa-desa, dan kasusnya terus bertambah empat kali lipat dalam setahun. Lihat saja kini semakin banyak orang yang mengalami obesitas dibandingkan dulu. Beberapa waktu lalu kita sempat mengalami trauma takut kurang makan, dan sejak saat itu pertumbuhan ekonomi kita meningkat. Lalu mall dan restoran semakin menjamur, menyebabkan orang-orang menjadi lebih banyak makan sehingga kasus obesitas meningkat. Hasil data BPS itu menyatakan, pria lebih tidak peduli dengan berat badan mereka, sehingga bisa naik empat sampai lima kali lipat dalam 10 tahun.Pria cenderung memakan apa pun, karena merasa trauma takut miskin. Pria tak peduli walau kadar kolesterolnya tinggi, padahal sadar kalau ia adalah tulang punggung keluarga. Bahkan pria kerap menghibur diri dengan makan makanan yang berminyak. Wanita biasanya lebih peduli penampilan, sehingga kenaikan berat badannya hanya bertambah dua kali lipat dalam 10 tahun. Kasus seperti itu banyak sekali, apalagi dalam 10 tahun terakhir. Bahkan di Manado, 60 persen pria, 40 persen wanita, dan lebih dari 10 persen anak- anak SD mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Ada berapa macam kasus eating disorder?
Ada tujuh kasus yang saya tangani. Compulsive over eating atau lapar mata.Binge eating di mana seseorang berulang kali diet dan tertekan, setelah itu ia melampiaskan dengan banyak makan, lalu ia merasa bersalah.Binge eating bisa berlanjut kea rah bulimia, yaitu orang yang makan banyak, tetapi saat itu juga merasa bersalah dan merasa segera mengeluarkannya dengan cara dicokok, dimuntahkan, meminum obat pencahar, durektika atau pipis terus, juga puasa. Orang yang binge eating juga bisa mengarah kepada anoreksia , yaitu tetap tidak percaya kalau dirinya sudah kurus seperti tengkorak. Lalu ada emotional eating disorder, yaitu orang makan bukan karena lapar tetapi karena marah. Night eating disorder adalah orang yang sudah tidur lalu terbangun untuk makan. Kalau orang yang menderita body image dysmorphic akan melihat tidak sesuai dengan apa yang orang lain lihat.
Seringkah kasus body image dysmorphic terjadi di Indonesia?
Ada beberapa. Dulu ia pernah mengalami trauma, misalnya dicemooh,”Tubuhnya besar sekali ya seperti badak.” Cacian itu masih teringat hingga sekarang, jadi apabila ada orang yang menyinggung sedikit tentang berat badannya , ia langsung khawatir dan tidak mau menimbang. Setiap melihat timbangan , ia trauma.Kasus lain, anoreksia, ia pernah gemuk, sehingga takut makan dan sekarang walaupun ia sudah kurus tetapi tetap takut makan.
Apa sharing Anda sebagai konsultasi medis?
Semua orang maunya instan, entah itu makanan, turun berat, atau sembuh dari penyakit. Penurunan berat badan tidak bisa seperti itu, tapi setiap orang bisa terpengaruh dengan apapun yang instan. Menimbunnya saja sudah bertahun-tahun bagaimana bisa menghilangkannya dengan cara instan? Kalau ingin cepat biasanya dengan cara konvensional yang mahal, misalnya dengan potong usus atau lambung. Cara itu akan langsung membuat orang itu tidak ingin makan dan tidak lapar mata lagi. Tapi kalau kesalahan ada diotaknya, misalnya walau usus dan lambung sudah dipotong, ataupun sedot lemak tapi ia tetap makan dengan porsi yang sama seperti sebelumnya, maka ia bisa membesar lagi. Kalau berat badan turun 15 sampai 20 persen dalam sebulan, malah bisa menyebabkan sakit ginjal . Di sini kami memberikan perawatan pola makan , obat sementara jika dibutuhkan, anjuran olahraga, dan perawatan tambahan seperti : mesotherapy, terapi kelompok untuk penderita eating disorder, terapi cognitive behavior, terapi syaraf, serta konseling dengan psikoloq.
Boleh berikan bocoran resep pola makan sehat yang Anda berikan?
Pagi ,siang dan malam harus makan. Kurangi makanan yang mengandung gula, tepung dan minyak, karena kandungan kalorinya sangat besar. Siang sebaiknya makan nasi, sayur dan lauk. Nasi bisa diganti dengan kentang atau roti gandum. Lalu malam juga sama. Saya menggunakan takaran porsi berdasarkan berat dan tinggi tubuh.
Pola didik seperti apa yang bisa membuat anak obesitas?
Seringkali seorang ibu belajar dari orang tuanya. Ia sering mengekspresikan kasih sayang lewat makanan kepada suami dan anaknya, sebagai penebusan rasa bersalahnya karena ia telah sibuk bekerja seharian. Selain itu, banyak orang tua yang takut anaknya kurang makan, dan sering memberikan penghargaan berupa makanan pada anak. Pola ini bisa berakibat kepada dirinya sendiri, suami, juga anaknya.
Pola sehat seperti apa yang Anda terapkan?
Kalau lapar, makan. Kalau tidak lapar, ya tidak makan. Kalau iseng, tidak mengemil. Makanlah makananan empat sehat, tidak ada makanan yang buruk. Saya sendiri bukan anoreksia yang takut dengan semua makanan. Tetapi sebisa mungkin saya menghindari makan makanan yang digoreng.Saya hanya memanjakan diri dengan makanan kalau ada peristiwa yang istimewa saja.