“WHEN BRAIN MEETS BEAUTY” (Sindo Media, 31 Maret 2012)

Kecintaannya  terhadap sang oma, membawa wanita lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,  Semarang ini memiliki  cita – cita mulai ingin fokus mempelajari  metoda pengobatan bagi mereka  yang mengalami gangguan kesehatan  di usia lanjut. Grace melihat sangat sedikit dokter yang fokus mengobati  penyakit yang sering  menimpa  orang usia lanjut seperti  yang dialami neneknya tercinta.  Namun, siapa sangka kerinduan tersebut membuahkan kesuksesan yang sangat manis bagi dr. Grace Judio-Kahl.

Wanita mungil berkulit putih ini mengawali perjalanan kesuksesannya sebagai seorang dokter, pemerhati gaya hidup, behaviour scientist, weight control, serta ahli fisiologi. Sebelumnya beliau juga sempat menjadi dosen fisiologi fakultas kedokteran sebuah Universitas swasta di Jakarta.

“Awalnya dulu saya sempat tertarik untuk mempelajari dunia desain arsitektur, tapi tak disangka saya mendapatkan kesempatan untuk masuk  di fakultas kedokteran. Karena  ada kesempatan dan didukung  oleh orang tua akhirnya saya coba jalankan untuk belajar di bidang kedokteran ,”ungkapnya seraya tersenyum.

Ketika satu pintu terbuka, pintu lain pun dibukakan bagi seorang Grace Judio, usai  S1 kedokteran,ia mendapatkan kesempatan emas untuk melanjutkan  sekolah S2 kedokteran di Jerman selama hampir 3 tahun. Bukan sekerdar bersekolah, ia juga berkesempatan bekerja  di dua laboratorium  penelitian besar di bawah supervisi  para Profesor ahli. Dari sinilah ia menguasai anatomi dan cara tubuh bekerja mulai dari syaraf otak, kardiovaskular, cara kerja jantung dan pencernaan.

Wanita mungil nan ayu ini sukses mendapatkan ilmu langsung dari para pakarnya di Jerman.Saya berkesempatan mendalami Neuro Science serta ilmu lain yang masih sangat langka di Indonesia. Sepulang dari Jerman Grace sempat bekerja di beberapa perusahaan farmasi hingga akhirnya  perjalanan kariernya mempertemukannya dengan bidang Weight Control and Obesity Management. Ia merasa bahwa  membantu orang –orang yang mempunyai masalah dengan berat badan adalah ‘calling’ nya yang pada akhirnya membuat wanita yang tengah mengandung  anak pertamanya ini meninggalkan pekerjaannya yang sudah sangat mapan dan memberinya kenyamanan  demi mengejar passionnya membantu mereka yang mempunyai masalah seputar kebiasaan makan yang menyimpang atau eating disorder seperti  kelebihan berat badan, bulimia dan anoreksia.

“Bekerja dibidang kedokteran merupakan pekerjaan yang sangat mulia, dokter tidak boleh mengiklankan dan mempromosikan dirinya untuk keperluan commercial, “ujar wanita cantik ini setengah mengingatkan interview. Saya sangat nyaman menjalankan pekerjaan ini. Bisa menolong dan berbagi ilmu, menjadi manfaat dan berkat bagi orang banyak dalam hal ini pasien dan murid saya.Dalam bidang ini tidak bisa melulu mengharapkan keuntungan, saya merasakan kepuasan saat pasien saya bisa tertangani masalahnya dan menjadi orang yang lebih baik,” tuturnya.

Saat memutuskan untuk fokus sebagai seorang weight control specialist, dirinya  mengaku sudah sangat siap dengan segala resiko dan tantangannya. Apalagi dirinya memang sangat senang dengan hal- hal yang berkaitan dengan segala sesuatu yang bersentuhan dengan art dan keindahan. Wanita yang berpenampilan  apik ini juga mempunyai perhatian khusus terhadap penampilan dan ingin hal tersebut dapat ia bagikan di pelbagai kesempatan.

Terbukti kini dirinya menjadi pendiri sekaligus konsultan medis Shape Indonesia dan Light House di Jakarta yang menawarkan program penurunan berat badan secara sehat dan mandiri, tanpa mengandalkan obat – obatan atau alat – alat yang dapat menyebabkan ketergantungan. Saat ini pasiennya pun hampir 6000 orang termasuk dari kalangan artis dan selebritis.

Dalam mengembangkan usahanya bukan berarti Grace tidak mendapatkan halangan, rintangan yang dihadapi dalam dunia usaha konsultan medis ini ketika ia tetap memegang teguh kode etiknya sebagai dokter.” Saya harus bisa melihat setiap situasi pasien, agar mereka juga bisa merasakan kenyamanan saat berkonsultasi dan mendapatkan hasil yang sesuai,”ungkapnya.

Dalam prakteknya sehari-hari, selain  mengajarkan pola dan cara makan yang sehat, ia juga mengajarkan bagaimana cara memasak menu sehat dan lezat, tentunya dengan memadukan bahan makanan yang gizinya pun seimbang, sesuai takaran yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan tegas ia menekankan sebagai seorang dokter, ia tidak sekedar mengharapkan imbalan berupa materi, passionnya untuk membuka klinik Weight Management adalah bentuk dari pengabdian dan misinya untuk melayani orang banyak.

“Kunci untuk menjadi yang terbaik adalah bisa memanfaatkan peluang dan kesempatan, berani melakukan lebih untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, kemauan yang kuat dan keyakinan merupakan modal awal untuk bisa mencapai kesuksesan,”tambah wanita yang murah senyum ini.

Grace yang juga aktif dalam membagi ilmu di berbagai kesempatan baik sebagai pembicara, narasumber dan guest speaker di berbagai acara talkshow di TV maupun media cetak. Selain itu, beliau juga menjadi salah satu konsultan medis mengenai penurunan berat. Beberapa hasil tulisannya pun menjadi kontribusi di dunia kedokteran, salah satunya adalah buku pedoman penurunan berat badan untuk dokter yaitu” Partical Management of  Obesity”.

Dr. Grace juga sangat aktif dalam mengedukasi masyarakat luas mengenai pengetahuan seputar kesehatan, pola makan dan hidup sehat melalui akun twitternya @gracejudio.”Untuk twitter saat ini sedikit saya batasi karena saya sempat terlalu fully occupied untuk selalu membalas pertanyaan serta tanggapan yang masuk melalui akun twitter saya, “ujarnya seraya tertawa renyah.” Saya senang karena bisa mengedukasi banyak orang  melalui media online, tetapi saat ini saya ingin memiliki waktu khusus untuk menantikan kelahiran buah hati saya yang pertama ini,” ujarnya menutup perbincangan dengan interview.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com