“Gemuk Bukan Hanya Soal Makanan”(Jawa Pos)

Dokter Grace Judio – Kahl MSc MH CHt cukup familier di kalangan selebriti. Spesialisasinya  dalam membantu menurunkan berat badan membuat sejumlah pesohor yang sangat perhatian dengan  berat badan datang kepadanya. Kesan bersih dan elegan melekat dalam tempat praktik Grace Judio yang bergaya interior modern minimalis yang berada  di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Para pasien yang akan berkonsultasi  kepadanya  diterima di lantai 1, baru kemudian  naik ke ruang tunggu yang bertempat di lantai 2.

Setelah menunggu beberapa saat ,seorang  pasien keluar dari ruang praktik perempuan kelahiran Semarang, 30 September 1974, tersebut. Ketika di ruang praktik Grace lalu bercerita, dirinya sebenarnya bukan dokter yang punya keahlian khusus menurunkan berat badan pada awalnya.

“Spesialisasi saya sebenarnya  adalah neuroscience and  behavioural science yang saya dapat dari University of Tubingen , Jerman, “  ungkap perempuan yang juga lulusan Fakultas Kedokteran  (FK) Universitas Diponegoro, Semarang itu.

Kemudian, saat kembali dari jerman dan bekerja di sebuah perusahaan farmasi internasional, Grace mendapatkan pelatihan untuk menangani obesitas. Setelah itu, baru dia mengambil sertifikasi  mengenai weight control and obesity di University of Sydney, Australia, lalu membuka praktik sendiri.

Dengan ilmu yang dikuasainya  itu, Grace akhirnya menggabungkannya untuk membantu menangani pasien yang ingin menurunkan berat badan. Dia mengatakan, naiknya berat badan atau berat badan yang susah diturunkan tidak hanya berkaitan dengan kuantitas makanan berlebih dalam tubuh.  Melainkan, juga berhubungan dengan pikiran dan budaya. “Contohnya begini, banyak orang yang sedang stres larinya ke makan, tapi malas berolahraga,”terangnya.

Menurut Grace, di Indonesia, sebenarnya sudah banyak orang tahu makanan  yang  berbahaya  bagi kesehatan dan sudah mengerti pola hidup sehat. Namun, pada kenyataannya, masih banyak yang malas untuk melakukannya.

Karena itu dia mengambil kesimpulan, semakin meningkat  perekonomian Indonesia ,semakin tidak sehat pula gaya hidup penduduknya.Salah satu indikasinya adalah kian banyaknya kasus  obesitas  di Indonesia yang terjadi sejak anak usia balita.

Sudah tak terhitung berapa banyak Grace melakukan  kampanye hidup  sehat melalui berbagai media seperti koran maupun  televise.Plus, hadir dalam sejumlah  seminar kesehatan. Namun, hasilnya tetap tidak signifikan karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat.

Padahal, dokter seperti  dirinya hanya bertugas sebagai  guide untuk menurunkan berat badan. Begitu juga dengan obat-obatan yang dikonsumsi, yang hanya mampu membantu  menunda rasa lapar atau mencegah makanan  yang masuk agar tidak terserap semua.

Grace mempertahankan berat  badannya dengan selalu menjaga keseimbangan itu serta berolahraga. Namun, dia menyatakan tidak memiliki pantangan dalam makanan. “ Saya bukan tipe orang yang anoreksia. Saya tetap makan gorengan atau makanan manis. Hanya memang tetap harus dijaga tidak boleh terlalu banyak,”ungkapnya.

Namun, karena sekarang sedang hamil, Grace lebih mengutamakan asupan gizi bagi calon bayinya itu. Dia juga menyarankan bagi ibu hamil  lainnya agar tidak melakukan diet ketika hamil. Penurunan berat badan bisa dilakukan setelah melahirkan.

Pasiennya berasal dari beragam kalangan dan keinginan masing –masing. Termasuk , sejumlah selebriti datang kepadanya. Dia mengatakan kebanyakan  hanya ingin  menghilangkan lemak di bagian – bagian tertentu tubuh mereka seperti pinggul, lengan atau paha.

Grace memang tidak mau menyebutkan siapa saja selebriti yang sudah menggunakan jasanya. Namun, berdasarkan  foto- foto di komputer  milik asisten, ada beberapa  nama tenar yang sudah berkunjung ke klinik Grace.Di antaranya Luna Maya, Sandra Dewi, Rossa dan Marshanda.

“Sekarang  saya lebih senang menangani  kasus- kasus  besar seperti  obesitas. Artis – artis itu sudah banyak kok yang bisa membantu,” papar mantan dosen Universitas Pembangunan Nasional  (UPN)”Veteran”, Jakarta tersebut.

Pensiun  Nge- Tweet

Dalam era modern yang kian canggih ini, berbagai  situs media sosial, seperti Twitter dan Facebook, kerap digunakan untuk terkoneksi  dengan orang lain melalui sambungan internet.

Grace juga memiliki akun di dua media sosial populer itu. Awalnya, dia senang membagikan ilmunya melalui jejaring sosial tersebut. Kini dia tidak aktif  lagi berkicau maupun meng-update status.Menurut dia, lama-lama, kegiatan tersebut akan membuat energinya habis.

Grace menceritakan , pada Februari lalu dirinya membuka akun twitter dan mendadak menjadi sangat aktif nge-tweet. Kebanyakan yang ditulisnya dalam timeline adalah masalah kedokteran, kesehatan, dan penurunan berat badan.

Semakin lama, follower-nya semakin  bertambah hingga mencapai ribuan.Awalnya, dia tidak hanya aktif mem-posting. Dia juga tidak segan membalas setiap mention yang dialamatkan kepadanya.

“Satu per satu saya balas, Saya merasa tidak enak kalau mengabaikannya ,”tuturnya.”Saya tidak menyangka , banyak juga yang suka dengan akun saya itu,”tambahnya.

Karena merasa kewalahan,  Grace mulai jarang membalas pertanyaan – pertanyaan itu.Over atensi yang diterimanya tersebut juga mengganggu kerjanya. Dia berubah menjadi orang yang tidak bisa lepas dari gadget.

Konsentrasinya  terbelah antara kerja dan internet. Ketika masih  aktif dengan media sosial, dia selalu melongok gadgetnya saat bekerja,  berada di mobil atau berada di rumah.Akhirnya, dia memilih pensiun dari Twitter. Dia memutuskan untuk  tidak lagi aktif  empat bulan lalu.

Masih ada 3.059 follower yang setia mengikuti meski si pemilik akun tidak aktif lagi. “Facebook juga begitu. Saya tidak pernah aktif lagi meski akunnya tidak saya tutup,”katanya.

Sebagai gantinya, Grace mengisi waktunya dengan membaca. Hobi tersebut terbengkalai saat dia aktif di situs media sosial. Buku-buku kedokteran adalah bacaan wajibnya setiap hari.

Pemburu  Papan Catur dan Giwang

Grace judio tergolong orang yang sibuk, sebagai dokter yang berpraktik di tiga tempat, dia menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sepekan untuk melayani pasien di tempat praktiknya.

Begitu punya waktu luang, Grace akan berusaha menghabiskannya dengan berada di rumah dan melakukan aktivitas bersama suami.”Yang paling sering kalau sedang berada di rumah ya nonton TV,”ujarnya , lantas tersenyum.

Grace tidak menampik bahwa dirinya adalah orang yang sangat menjaga penampilan.”Rapi dan enak dilihat. Itu saja sebenarnya,”katanya.”Biasa lah.Kadang – kadang, saya juga ke salon untuk potong atau merapikan rambut,”sambungnya.

Grace juga punya hobi unik, yaitu mengoleksi papan catur. Dia selalu menyempatkan diri untuk membeli papan catur di setiap tempat  yang disinggahi. Di kediamannya dia mendisplay  papan catur yang memiliki berbagai bentuk dan dibuat dari bermacam  bahan dalam sebuah lemari kaca.

Menurut Grace, koleksi yang paling unik dan paling berharga adalah papan catur berbahan gabus yang didapatkan ketika dirinya mengunjungi Afrika Selatan.”Hobi  mengoleksi  papan catur  ditularkan suami saya. Awalnya,  saya hanya melihat  papan  catur dia. Lama – lama, saya tertarik juga untuk mengoleksi,”paparnya.

Koleksi  Grace lainnya adalah  giwang. Sejak lama, dia jatuh cinta pada salah satu jenis aksesoris yang kerap dikenakan perempuan itu. Seperti papan catur, dia selalu menyempatkan diri untuk berburu giwang. Khusus untuk giwang, dia lebih menyukai yang berbahan alami, seperti  mutiara dan batu-batuan.”Harus giwang, bukan anting. Menurut saya, giwang lebih bercita rasa seni,” terang perempuan yang bersuami lelaki Jerman tersebut.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com