Mungkin Anda pernah berada dalam situasi sudah makan sedikit tetapi tetap gemuk? Atau merasa sudah diet ketat tetapi berat tidak turun? Jangan salahkan dietnya ataupun tubuh Anda, mungkin persepsi diet Anda yang perlu diluruskan. Diet bukan selalu berarti mengurangi makan atau bahkan tidak makan sama sekali melainkan pengaturan pola atau jumlah makan. Tujuan diet bermacam-macam, diantaranya diet untuk menurunkan berat badan, diet untuk menambah berat badan, diet untuk penyakit jantung, diet untuk penderita diabetes, dan berbagai tujuan diet lainnya.
Untuk penurunan berat, kebanyakan pola diet menyebar berdasarkan pengalaman atau cerita orang dan seringkali tidak diawasi ahlinya. Hati-hati, jika pola dietnya salah, apalagi dilakukan berulangkali, bisa memberikan efek negatif bagi tubuh. Berikut daftar diet yang cukup populer :
Diet Atkins | Diet Mayo | Diet Golongan Darah | |
Prinsip | Rendah karbohidrat, tinggi protein | Tanpa garam, tinggi protein | Berdasarkan reaksi kimia antara makanan dan darah |
Ciri | Tidak makan nasi dan sumber karbohidrat lainnya, tapi diperbolehkan mengkonsumsi daging, keju, susu | Menghindari makanan yang asin/mengandung garam | Makanan dibagi menjadi 3 : sangat bermanfaat, netral, dan dihindari. |
Kelebihan | – Untuk jangka pendek sangat mungkin berhasil.
– Asupan kalori lebih sedikit karena tidak makan karbohidrat |
Berat badan pasti turun, tapi sebenarya yang hilang adalah air | Terdapat pembagian kriteria makanan yang jelas sesuai masing-masing golongan darah |
Kekurangan | – Memperberat kerja hati dan ginjal
– Tinggi lemak jenuh, risiko kolesterol – Konstipasi, bau mulut, osteoporosis – pH keringat berubah, tidak cocok diterapkan bagi yang sering berolahraga – Hasil jangka panjang kurang maksimal |
– Memperberat kerja ginjal
– Tidak boleh lebih dari 13 hari – Harus diulang dari awal jika salah atau lupa – Tidak dapat bertahan bila lepas program |
– Bukan untuk menurunkan berat
– Kombinasi dan variasi makanan menjadi kurang seimbang – Limitaasi makanan sering membingungkan & susah didapat – Bukti klinis kurang |
Prinsip utama untuk menurunkan berat adalah kalori yang masuk harus lebih sedikit dari kalori yang keluar. Ibarat mobil, kalori adalah bahan bakar atau bensinnya tubuh. Kalori yang masuk ini didapatkan dari makanan. Sedangkan aktivitas dan olahraga dapat meningkatkan jumlah kalori yang keluar.
Jika ingin menurunkan berat, yang perlu diatur adalah makanan yang masuk. Makan dalam porsi atau jumlah kecil bukan berarti kalorinya kecil. Misalnya, 1 buah tempe goreng itu setara dengan 3-4 fillet dada ayam panggang seukuran telapak tangan orang dewasa. Atau, keripik singkong 1 genggam itu setara dengan 2 buah pir kecil, tentunya lebih kenyang dan sehat mengemil buah daripada keripik. Contoh lainnya, kalori dalam menu makan siang: nasi ¾ gelas + sayur bening 1 gelas + ayam grill 1 potong setara dengan 1 buah risoles yang biasa Anda camil. Intinya, pilihlah makanan yang berkualitas sekaligus mengenyangkan serta rendah kalorinya.
Olahraga membantu proses penurunan berat dengan cara meningkatkan kalori yang keluar. Terutama pada olahraga yang bersifat latihan kardio seperti lari, renang, bersepeda, dan senam aerobik. Jadi, selain menjadi lebih sehat dan segar, Anda dapat bonus pengurangan angka timbangan. Menyenangkan, bukan?
Ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar bisa menyusun pola makan yang sesuai tujuan diet Anda. Karena setiap tubuh manusia itu unik, kebutuhan satu dengan yang lainnya berbeda. Jika dijalankan dengan pola yang benar, diet tidak selalu membuat Anda tersiksa, kok !