Dear Dr. Grace: “Obat pelangsing bikin perut perih” (Bintang Indonesia, edisi 1045, 28 Mei 2011)

Q:
Dokter Grace,
Saya mengkonsumsi obat pelangsing, berbentuk tablet yang dijual di toko-toko. Sebut saja M****. Setelah minum obat tersebut, saya menjadi lebih sering BAB. memang berat turun 1 kg, pada minggu pertama. Tidak terlalu signifikan, tapi seramnya, akhir-akhir ini saya jadi merasa perut saya sering perih. (Sudah 1 bulan saya mengkonsumsi pil tersebut). Apakah ada efek samping yang membahayakan? Apa yang harus saya lakukan dok?

Deedee, Surabaya

A:
Dear Deedee,
Saya hanya menebak bahwa obat yang diminum adalah pencahar. Sebetulnya, obat jenis itu tidak membantu menurunkan berat badan, tetapi hanya membantu melancarkan buang air besar. Bila setelah meminum obat tsb perut jadi merasa agak mengecil, itu disebabkan karena kotoran dikosongkan dari usus. Namun, jumlah kotoran yang harus dibuang setiap hari juga paling banyak 1-2kg.
Sebetulnya yang butuh dimusnahkan adalah cadangan lemak. Cadangan ini meskipun sama-sama terdapat di perut, tetapi beda lokasi. Lemak yang sudah ditabung di perut tidak bisa lagi dikeluarkan lewat usus.

Makanan masuk ke dalam mulut akan terlebih dahulu diteruskan ke usus halus untuk diambil sari-sari makanannya dan dipisahkan dari serat dan sampah lainnya. Sari makanan ini akan diteruskan ke seluruh tubuh dan bila jumlahnya berlebihan akan ditumpuk menjadi cadangan lemak. Sedangkan sampahnya dibuang lewat usus besar ke anus. Obat pencahar seperti berbagai jamu dan teh pelangsing berperan merangsang kontraksi usus besar sehingga buang besar menjadi lebih lancar. Sehingga jelas bukan, bahwa buang air besar berbeda dengan membuang lemak perut.
Lemak perut kita terletak sebelah dalam dan tidak bisa dikeluarkan lewat usus lagi.
Bagaimana menghilangkan lemak? Energi yang dipakai untuk bergerak harus lebih banyak drpd makanan yang masuk, sehingga tubuh akan membakar lemak untuk menutupi kekurangannya.

Adapun obat-obatan yang membantu proses penurunan berat dan pembakaran lemak berperan :
1. Menekan nafsu makan sehingga makanan yang masuk tidak terlalu banyak. Obat ini biasanya digolongkan sebagai obat keras terbatas yg hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan kenaikan tensi, berdebar-debar, pusing dan susah tidur.

2. Peningkat metabolisme yang berfungsi menaikkan pembakaran energi tubuh. Termasuk dalam tipe obat ini adalah yang mengandung kafein seperti ekstrak teh hijau, gatu kola, guarana.

3. Pencegah penyerapan lemak dan karbohidrat yang membuat akhirnya sebagian besar lemak dan zat tepung terbuang. Biasa dalam bentuk obat resep dokter atau teh.

Sebelum meminum sembarang obat atau suplemen, berkonsultasilah dulu kepada dokter untuk mengetahui efek sampingnya dan cocok tidaknya obat tersebut untuk tubuh Anda.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com