Dear Dr. Grace: “Kenapa mengantuk sehabis makan?” (Bintang Indonesia, edisi 1041, 30 April 2011)

Q:
Dokter Grace,
saya selalu tertarik membaca jawaban2 yang dokter lontarkan krn cukup jelas dan mudah dimengerti walaupun oleh orang awam. semoga dokter juga dapat menjawab keraguan saya ini. saya sering mendengar, sehabis makan, terkadang sering mengantuk, dan saya sering mengalaminya, sesudah kenyang, jadi mengatuk. apa dokter bisa menjelaskannya?dan kalau bisa ada tips bagaimana cara mengatasi agar tidak ngantuk setelah kenyang?
arainy.

A:
Dear Arainy,
Proses makan dan mencerna makanan adalah suatu proses yang penuh keajaiban dalam tubuh kita. Semuanya terjadi secara otomatis.
Tanpa diminta, secara otomatis mulut akan langsung mengunyah saat ada makanan yg masuk ke mulut, dan mengeluarkan air ludah untuk membantu melumatkan makanan.
Katub yang menghubungkan mulut dan paru-paru pun langsung ditutup, sehingga makanan tidak tersesat masuk ke paru. Bila tubuh lupa, maka kita akan tersedak bila ada makanan yg nyasar masuk ke pipa nafas.

Secara otomatis pula, lidah akan mendorong makanan pelan-pelan ke arah tenggorokan. Saluran makanan kita berkontraksi pelan-pelan ke arah bawah, sehingga makanan akhirnya sampai ke lambung untuk dicerna lebih lanjut.

Lambung mengeluarkan asam lambung dalam jumlah yg sesuai bila terisi makanan. Tugas asam lambung ini juga melumatkan makanan sehingga berbentuk sangat halus seperti bubur bayi. Lambung juga memiliki otot yang kuat, yang bekerja seperti mesin cuci. Artinya, otot tersebut menggerakan makanan dalam lambung ke kanan-kiri, atas-bawah, dibolak balik dan diaduk-aduk sehingga asam lambung tercampur rata dengan makanan.

Setelah menjadi halus sekali, otot lambung memompa makanan ke arah bawah, menuju ke usus. Di usus, makanan diserap sari-sarinya dan masuk lewat pori-pori menuju ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Penyerapan ini terjadi di usus paling atas yg disebut dengan usus halus. Proses ini sangat rumit. Makanan dipotong halus oleh enzim, supaya muat masuk ke dalam pori-pori usus . Masing-masing makanan dicerna oleh enzim yang berbeda. Misalnya karbohidrat dicerna oleh enzim amilase, protein dicerna oleh enzim protease, lemak dicerna oleh lipase.
Enzim ini diproduksi sebagian besar oleh pankreas, ada juga yg dibuat oleh lambung.

Sari makanan yg masuk ke dalam darah harus diangkut masuk ke dalam organ seperti jantung, otak, paru, otot dll. Proses ini melibatkan bantuan berbagai hormon. Misalnya insulin untuk mengangkut gula dan lemak.

Mengapa mengantuk setelah makan?
Bayangkan betapa ruwetnya proses yang diperlukan untuk mencerna makanan dari mulut sampai terpakai di organ tubuh? Proses ini membutuhkan banyak darah. Pertama untuk kontraksi otot. Bila tidak ada darah yang mendarahi otot lambung dan usus, maka makanan tidak akan turun ke bawah. Yang kedua adalah untuk menghantar hormon dan enzim untuk mencerna makanan.

Saat mencerna makanan, sebagian besar darah difokuskan ke arah perut yang sedang membutuhkan banyak darah. Sehingga, darah yang mengalir ke otak berkurang. Ini mengakibatkan kita mengantuk bila kekenyangan.

Makan kangkung jadi ngantuk? Masuk akal. Bukan kangkung yang membuat jadi mengantuk. Tetapi, usus kita susah mencerna serat makanan dalam sayur. Sehingga, darah yang dialokasikan ke usus juga lebih besar. Saking susahnya dicerna, sebagian besar serat sayur terbuang ke usus halus. Sehingga saat buang air besar, kita masih bisa melihat wujud seratnya.

Selain karena darah di otak lebih tersedot ke daerah perut, ada lagi alasan lain. Makanan yang mengandung gula tinggi, atau yang mengandung asam amino triptofan (misalnya susu,keju,daging) akan merangsang produksi hormon serotonin. Hormon ini memicu kita menjadi lebih happy dan santai. Seringkali membuat kita jadi lebih mudah tidur bila santai dan rileks, bukan?

Nah, masuk akal kan mengapa setelah makan jadi mengantuk?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com