Artikel: “6 Info Keliru Seputar Diet” (Sekar, edisi April-Mei 2011)

6 INFO KELIRU SEPUTAR DIET
Untuk mencapai berat badan yang sempurna, banyak orang menempuh cara berdiet. Sayangnya, banyak informasi tentang diet yang secara medis tidak tepat. Manakah yang bisa dipercaya?
Pernah mendengar anjuran seperti in, “jangan makan setelah jam 7 malam karena nanti cepat gemuk?” Atau mungkin pertanyaan seperti berikut ini: “minum air dingin bikin tubuh melar lho.” Nasihat-nasihat semacam itu seringkali dilontarkan kepada orang-orang yang tengah berupaya menurunkan berat badannya dengan cara berdiet atau mengontrol asupan makanannya sehari-hari.
Akan tetapi dari sejumlah nasihat yang diberikan, ternyata tidak memiliki dasar logis atau ilmiah alias sekedar mitos. Karena tidak jelas kebenarannya, mitos-mitos tersebut justru bisa menjerumuskan para pelaku diet.
Dr. Grace Judio-Kahl, Msc, MH, CHt, dari klinik Shape Indonesia, mengakui bahwa ada banyak mitos seputar diet yang menyesatkan. Agar tidak terjebak mitos-mitos itu, simaklah penjelasan Dr. Grace.
1. KATA ORANG: Air putih bersuhu rendah (dingin) membuat tubuh melar. Mungkin Anda tak asing lagi dengan mitos tersebut. Banyak pihak mengatakan, sebisa mungkin orang yang sedang berdiet menghindari konsumsi air putih dingin karena dapat membuat tubuhnya menjadi melar. YANG BENAR: Pendapat ini terpatahkan oleh fakta yang menyatakan bahwa kalori yang terkandung dalam air putih adalah nol. Dr. Grace mengatakan, berapa pun suhu air putih, kandungan kalorinya akan selalu nol. Ia menambahkan, ada kemungkinan pendapat yang menyatakan bahwa air putih dingin dapat membuat gemuk berasal dari ilmu kedokteran timur yang percaya pada keseimbangan Yin dan Yang.
2. KATA ORANG: Makan malam membuat badan gemuk. Keyakinan ini juga sangat populer. Banyak orang benar-benar percaya dan meyakini bahwa selepas jam-jam tertentu, mereka sudah tak boleh makan lagi karena makan malam akan menyebabkan kegemukan. Kalaupun makan, mereka hanya boleh mengkonsumsi buah-buahan dalam porsi kecil. Persepsi ini didukung anggapan bahwa di malam hari, tubuh tidak banyak bergerak atau bekerja sehingga tidak membutuhkan asupan energi lagi. Jika kita tetap mengkonsumsi makanan, artinya kandungan energi makanan itu akan disimpan dan ditimbun dalam bentuk lemak sehingga tubuh menjadi lebih gemuk. YANG BENAR: Tubuh tak pernah berhenti bekerja selama 24 jam. Menurut Dr. Grace yang sudah berpengalaman menangani berbagai masalah obesitas, jantung manusia tetap memerlukan energi untuk memompa darah dan paru-paru tetap membuthkan energi untuk bernapas. “tubuh kita tak pernah berhenti bergerak, bahkan saat tidur sekalipun. Yang paling penting dalam hal ini adalah setiap orang harus tahu seberapa besar energi yang dibutuhkan tubuhnya masing-masing. Jangan sampai kelebihan,” ujarnya. Ia mengatakan, “Kalau kita ingin berat badan turun, sebaiknya jumlah kalori yang masuk dalam tubuh kita harus lebih kecil daripada jumlah kalori yang dibakar tubuh menjadi energi. Normalnya, seseorang membutuhkan 1.200 kalori setiap harinya. Jumlah tersebut dapat dipenuhi ketika kita sarapan, makan siang dan makan malam. Asupan makanan tidak tergantung jam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. “kalau makan malam bikin gendut, bagaimana dengan orang yang bekerja pada malam hari atau yang baru sempat makan pada malam hari karena kesibukannya di pagi dan siang hari? Asal jumlah kalorinya benar, kita bisa makan pada jam berapapun,” ungkapnya.
3. KATA ORANG: Jauhi timbangan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa saat berdiet, kit sebaiknya jangan terlalu berfokus pada angka-angka. Sebagai pengganti, kita bisa lebih memusatkan perhatian pada penampilan kita. YANG BENAR: Angka-angka pada timbangan adalah acuan untuk mengetahui apakah yang kita lakukan sudah benar atau belum, sudah ada hasilnya atau belum. Jadi menimbang badan itu perlu tapi jangan terlalu sering karena akan membuat kita terobsesi. Sebaiknya timbang berat badan tiga hari sekali. Kalau terlalu sering menimbang atau jaraknya terlalu dekat, biasanya hasilnya tidak tetap. Ini bisa jadi karena ada cairan atau kotoran yang belum sempat dikeluarkan sehingga tubuh terasa lebih berat.
4. KATA ORANG: Jauhi toko snack atau makanan tidak sehat. Ada banyak saran yang beredar yang mengatakan bahwa saat pergi berbelanja atau berjalan-jalan, Anda sebaiknya menghindari toko-toko yang menjual snack, restoran cepat saji, atau toko makanan yang menyediakan makanan manis. Tujuannya adalah untuk mencegah Anda menghampiri toko tersebut dan ngemil. YANG BENAR: Menurut Dr. Grace, Anda tak mungkin akan bisa menghindari toko makanan karena jumlahnya begitu banyak. Toko-toko ini tersebar di sekitar Anda. Jalan keluar terbaik, dalam anggapannya adalah melatih menahan diri sendiri dan mengenali reaksi biologis yang ditampilkan oleh tubuh anda. “sampai kapan Anda mau menghindar? Penjual makanan atau toko snack ada di mana-mana. Yang perlu diperbaiki adalah pola pikir. Anda harus bisa melatih diri untuk tidak mudah tergoda,” ia menjelaskan.
5. KATA ORANG: Diet garam dapat membantu mempercepat proses penurunan berat badan. Banyak orang mengatakan bahwa diet garam sangat efektif untuk membantu menurunkan berat badan. YANG BENAR: Diet garam memang dapat menurunkan berat badan secara cepat, namun hasilnya tidak permanen atau hanya semu. Hal itu terjadi karena garam bersifat mengikat air. Ketika konsumsi garam dikurangi ataupun dihindari, air dalam tubuh berkurang dengan drastis. Berat badan yang terlihat pada timbangan akan berkurang ketika kita berdiet garam. Namun Dr. Grace menegaskan yang berkurang hanyalah air dalam tubuh, bukan lemak, padahal dalam program penurunan berat badan yang benar, biasanya yang dikurangi adalah lemak-lemak dalam tubuh. Orang yang melakukan diet garam juga harus berhati-hati karena minimnya air dan garam dapat berpengaruh buruk pada ginjal dan jantung.
6. KATA ORANG: Hindari minuman bersoda. Seolah-olah minuman bersoda adalah penyebab utama kegemukan. Dengan menghindarinya, kita akan terhindar dari kegemukan dan bebas menikmati makanan apapun. YANG BENAR: Minuman soda tanpa rasa memiliki kandungan kalori yang sangat kecil atau hampir mendekati nol. Yang harus dijauhi adalah minuman bersoda dengan rasa manis atau mengandung gula. Saat ini, tersedia banyak jenis minuman bersoda rendah kalori. Dr. Grace mengatakan, minuman jenis itu aman dikonsumsi untuk orang-orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

TIP DIET:
Ingin program diet Anda berhasil? Ikutilah tip yang diberikan oleh Dr. Grace Judio:
• Makan 3 kali sehari
• Hitung jumlah kalori yang masuk dalam tubuh
• Simaklah sinyal-sinyal yang diberikan tubuh. Makanlah jika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Memang agak sulit untuk bisa melakukan hal ini, namun Anda harus belajar untuk lebih peka.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com