Q:
Dear,dokter Grace…
Saya Risma, saya ingin sharing dengan dokter, tentang kebiasaan saya
mengkonsumsi camilan. Terutama di malam hari, biasanya sambil nonton televisi.
Ini benar-benar sudah menjadi kebiasaan, baik itu siang hari, sepulang kuliah,
ketika saya berkumpul bareng teman-teman. Padahal saya tahu, saya sudah makan
(besar). Yang saya pernah baca dari artikel dokter di BI, kebiasaan ini sama
sekali tidak baik. Dok, bagaimana cara mengehentikan kebiasaan ini? Atau mungkin
ada tidak pengganti cemilan yang masih bisa dikonsumsi dengan gizi, kalori, yang
tidak membahayakan tubuh saya?
Terima Kasih
Risma, Jakarta
A:
Dear Risma,
Bisa saja cemilan yg tinggi kalori dan tinggi lemak digantikan dengan snack sehat seperti buah, kacang edamame rebus, snack rumput laut,kuaci, agar-agar atau jelly, maupun lumpia sayur yg tdk digoreng.
Bila lapar, kudapan tersebut amat baik dikonsumsi dibandingkan dgn snack lain.
Risma sendiri juga sadar bahwa meskipun sehat, fungsi camilan adalah pengganjal perut sebelum jam makan tiba. Makanan tidak seharusnya disalahgunakan sebagai teman nonton tv. Jadi apa lagi yang Risma tunggu? Perintahkan tangan Risma untuk stop mengambil cemilan.
Anggota badan yang tidak bisa dikendalikan manusia adalah organ dalam saja. Tangan dan kaki sepenuhnya dalam kontrol Risma. Tidak mungkin tangan Risma bekerja sendiri tanpa perintah,bukan?
Bila dengan sekuat tenaga dan segenap kemauan Risma tetap tdk bisa berhenti, ada baiknya Risma mengikuti terapi de-conditioning. Di benak Risma ada perjodohan antara tv dan cemilan, seperti sayur asem dan ikan asin. Siapa yang menjodohkan nasi rames dengan telur asin? Pasti ada yang melatih dan membiasakan bahwa setiap menonton tv selalu dibarengi dgn snack. Program de-conditioning membantu melerai pasangan tsb pada kasus yang parah. Tetapi terapi tersebut membutuhkan waktu panjang dan komitmen tinggi. Yang paling mudah adalah dengan mengatakan kata-kata ajaib ini pada tangan Anda : STOP! Tangan Anda pasti akan segera menuruti yang Anda kehendaki.