“The best way to get antioxidants” (Prevention ; July 2010)

Dapatkan kebaikan dari antioksidan melalui berbagai bahan pangan yang sering kita santap setiap hari

Banyak orang mengidentifikasikan antioksidan dengan blueberry atau pomegranate (buah delima). Termasuk kita. Wajar saja, sebab kedua buah ini telah lama dipromosikan sebagai sumber antioksidan terbaik. Tak terhitung jumlah produk makanan dan minuman kemasan yang dilengkapi blueberry, guna meningkatkan nilai gizinya.

“Antioksidan adalah senyawa yang membuat sel atau zat makanan lain tak teroksidasi,” kata Dr. GRACE JUDIO – KAHL. Msc, MH, Cht, dari klinik penurunan berat badan SHAPE – INDONESIA. Makanan yang teroksidasi, otomatis berkurang kandungan gizinya. Contoh makanan yang teroksidasi adalah apel yang berubah warna setelah dipotong dan dibiarkan lama.
Riset yang meneliti manfaat antioksidan pun semakin banyak, di samping dapat menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung. Para ahli juga terus berusaha mencari sumber – sumber alami lainnya, selain sayur, buah dan kacang – kacangan. “Jumlah dan jenis makanan yang mengandung senyawa penangkal penyakit ini memang kian meningkat dari hari kehari. Pilihan makanan yang mengandung antioksidan pun semakin bervariatif,” ujar Christine Gerbstadt, MD, RD, dari American Diebetic Association.

MAKIN BANYAK PILIHAN
Berita ini tentu saja menggembirakan. Kita jadi punya lebih banyak pilihan makanan, tak terbatas pada satu atau beberapa jenis saja. ”Jangan dikira dengan makan blueberry setiap hari, otomatis tubuh kita jadi sehat,” ucap Joe Vinson, PhD, ahli analisis kimia dari University of Scranton. Yang juga tak kalah penting adalah mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa tertentu, yang fungsinya mendorong kinerja antioksidan.
Ini bisa tercapai bila kita menerapkan prinsip makan sayur dan buah aneka warna setiap hari. ”Kandungan gizi dalam berbagai jenis sayur dan buah itu akan saling melengkapi,” tambah Vinson, yang juga seorang spesialis peneliti antioksidan pada makanan. Hal ini turut dibenarkan oleh
Dr. Grace, ”Setiap makanan pada dasarnya baik, dan pasti punya properti antioksidan yang berbeda daripada makanan yang lain.” Contohnya keenam makanan yang mungkin sudah termasuk dalam menu harian kita berikut ini.

YOGURT
Ada banyak jenis yogurt di pasaran. Namun, tak semuanya punya nilai gizi. Pilihlah yang low fat tanpa rasa. Jenis ini biasanya dilengkapi bakteri baik dan antioksidan. Di dalamnya terdapat kandungan riboflavin, atau dikenal juga dengan vitamin B2. Mereka yang mengkonsumsi yogurt sebanyak 245 gram per hari, berarti mendapat asupan vitamin B2 sebanyak 25% dari kebutuhan hariannya. Jumlah itu bisa juga dipenuhi dengan mengonsumsi bayam sebanyak 180 gram.
Riboflavin sendiri bukan termasuk jenis antioksidan. Namun, zat ini berfungsi merangsang kerja antioksidan di tubuh kita. Misalnya, tanpa riboflavin, antioksidan glutathione tak dapat menghancurkan radikal bebas pemicu penyakit jantung, kanker, dan kondisi kronis lainnya. Namun, riboflavin bersifat mudah larut dalam air, sehingga hanya dapat bertahan di dalam tubuh selama beberapa jam. Setiap hari zat ini harus ”diisi ulang”. Mengonsumsi yogurt adalah salah satu caranya.

TELUR

Selama ini, telur tak dianggap sebagai makanan sumber antioksidan. Padahal, dalam sebutir telur mengandung lutein, jenis antioksidan yang membantu melindungi mata kita dari katarak dan degenarasi makular. Tapi, jumlahnya memang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan lutein yang terdapat di bayam.
Baru – baru ini, para peneliti dari lembaga Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Tufts University mengungkapkan hasil studi terbaru mereka mengenai telur dan lutein. Ternyata, lutein pada kuning telur lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang ada di bayam. Para peneliti meyakini, penyebabnya adalah lemak pada kuning telur, yang membantu proses penyerapan antioksidan di tubuh. ”Jadi, meski kandungan lutein pada telur sangat sedikit (setara dengan 45 gram bayam), penyerapannya malah 3 kali lebih efektif,” tambah Elizabeth Johnson, PhD, anggota tim peneliti. Artinya, kita tak harus tergantung pada sayuran hijau untuk mendapatkan khasiat lutein.

PASTA GANDUM

Jenis pasta yang terbuat dari gandum utuh punya kadar antioksidan 3 kali lebih banyak, dibandingkan yang dibuat dari tepung biasa. Hal ini disampaikan oleh Vinson berdasarkan penelitiannya di University of Scranton. Dia dan timnya telah membandingkan tiga merek spaghetti yang termasuk dalam kedua jenis itu.
“Banyak studi menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum utuh akan menurunkan risiko kita terkena penyakit jantung. Tadinya, para peneliti menduga itu disebabkan oleh seratnya yang menyaring kolesterol dalam darah. Namun, ternyata senyawa antioksidan yang disebut polifenol lah yang lebih banyak berperan dalam menjadikan tekanan darah kita tetap normal, dan jatung selalu sehat,” kata Vinson menjelaskan.
Riset yang dia lakukan memperlihatkan, kadar antioksidan pada tepung gandum utuh yang dipakai untuk membuat pasta, nyaris sama dengan yang terdapat pada sayur dan buah – buahan. “Sebagai alternatif, kita bisa memilih beras merah atau biji gandumnya langsung. Dengan demikian, kita bisa merasakan antioksidannya, karena kedua makanan itu belum melalui proses pengolahan yang panjang,” ujar Dr. Grace melengkapi.

KACANG – KACANGAN

Diantara berbagai jenis kacang – kacangan, yang mengandung antioksidan paling banyak ternyata adalah kacang merah. Hal ini dibuktikan oleh Mark Brick, PhD dan sekelompok peneliti dari Colorado State University.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest update on GraceJudio.com