Banyak wanita bertanya – tanya apakah diet merupakan pilihan tepat untuk mengembalikan bentuk tubuh setelah melahirkan. Simak Ulasan Pregnancy bagaimana mengatur makanan tanpa harus mengorbankan ASI untuk si kecil!
Bentuk tubuh yang berubah setelah melahirkan adalah sesuatu yang wajar. Hampir tiap wanita bermimpi untuk bisa menghilangkan berat tubuh yang tersisa setelah bayinya lahir.Tetapi kenyataannya, tidak semudah itu dan tidak ada satu ibu pun yang tubuhnya bisa kembali begitu cepat setelah melahirkan, bahkan selebriti yang sering Anda lihat di televisi!
Tidak masalah jika Anda terlihat sedang hamil 6 bulan jika memang Anda sedang hamil 6 bulan.Tapi bagaimana jika Anda masih terlihat hamil 6 bulan padahal sudah melahirkan? Lalu berapa lama lagi Anda masih harus terlihat seperti ibu hamil? Menurut buku What To Expect When You’re Expecting, jawabannya ada pada seberapa besar kenaikan tubuh Anda saat hamil, seberapa baik Anda menjaga asupan kalori, seberapa banyak olahraga yang Anda lakukan, seberapa cepat metabolisme tubuh Anda, dan faktor genetis.
“Ibu hamil butuh asupan 1600 kalori.Janin sampai bulan ke 9 butuh 300 sampai 400 kalori. Jika ditotal, ibu hamil membutuhkan sekitar 1900 – 2000 kalori. Kalau ibu hamil makannya berlebih, misalnya mengonsumsi 3 kali lipat dari kalori yang dibutuhkan olehnya dan janin sehingga masuk 4000 kalori, akan menjadi kelebihan ‘tabungan’ berupa lemak dan gula,”ujar Dr.Grace Judio-Kahl, MSc,MH,CHt dari LightHouse.
Selama kehamilan, pertambahan berat ibu yang murni dari kehamilannya adalah 12 kg. Berat itu berasal dari rahim, payudara dan air ketuban serta peredaran darah.” Begitu bayi lahir , berat ibu secara otomatis akan berkurang 7 sampai 8 kg. Jumlah itu berasal dari berat bayi yang keluar sekitar 3 sampai 4 kg dan air selama kehamilan yang keluar sekitar 2 sampai 3 kg,” tambahnya.
” Bagi ibu menyusui, yang terpenting adalah ia harus minum banyak air. Selama ibu tidak kekurangan air, ASI akan tetap berlimpah walaupun berat badannya berkurang.”
ASI TETAP MELIMPAH
Setelah melahirkan, selama ibu menjaga asupan kalorinya, ia tidak perlu khawatir ASI akan berkurang.Karena sebetulnya, dengan mengonsumsi makanan sesuai yang dibutuhkan olehnya dan bayi, nutrisi untuk bayi sudah tercukupi.” Bagi ibu menyusui, yang terpenting adalah ia harus minum banyak air.Selama ibu tidak kekurangan air, ASI akan tetap berlimpah walupun berat badannya berkurang. Keluar ASI pun ditentukan oleh 3 hormon yaitu prolaktin, estrogen dan oksitosin. ASI yang tidak keluar, biasanya karena si Ibu terlalu banyak khawatir atau cemas,”ujar Dr. Grace.
Setelah melahirkan, kebutuhan ibu adalah 1600 kalori. Sementara bayi membutuhkan antara 300 sampai 700 kalori hingga usianya 6 bulan jika ia mendapkan ASI eksklusif.” Biasanya saya anjurkan 3 bulan pertama untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi.Ibu cukup mengonsumsi 1600 kalori untuk kebutuhannya dan 300 kalori untuk kebutuhan bayinya. Kalau ibu disiplin hanya makan sesuai kebutuhannya dan bayi, dalam waktu 3 sampai 6 bulan, beratnya bisa berkurang sampai 12 kg,” katanya lagi.
Jika ingin memiliki tubuh kembali seperti sebelum melahirkan, menurut dr.grace salah satu yang terpenting adalah meluruskan mindset terlebih dahulu.” Jangan menganggap dengan makan banyak, semua makanan kita akan berubah menjadi ASI. Ini yang membuat orang susah turun berat badannya, karena khawatir ASI untuk bayinya tidak cukup. Makanlah secukupnya. Ingat, nutrisi untuk bayi tidak datang dari martabak, nasi padang, donat atau pizza,” kata dr.Grace.
Oleh sebab itu, ia sangat tidak menganjurkan kebiasaan ngemil pada ibu menyusui.”Konsumsilah makanan yang bergizi dan sehat, seperti nasi, sayur, lauk dan buah.Hindari makanan dengan pengawet. Ingat, cabai dan MSG semua akan masuk ke bayi juga.”saran Dr.Grace.
KALSIUM ITU PENTING!
Meal Planning atau menjaga asupan makanan boleh dilakukan semua ibu setelah melahirkan.”Tunggu sampai 6 bulan, semuanya bisa kembali seperti semula. Olahraga juga bisa membantu,”tambahnya.
Pesan Dr. Grace, yang harus diingat oleh ibu hamil dan menyusui adalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium.”Ibu menyusui butuh kalsium yang banyak, karena bayi akan mengambil kalsium dari tubuh ibu jika yang dibutuhkannya masih kurang. Ibu yang kekurangan kalsium biasanya kaki-kakinya suka kaku atau kesemutan. Dampak kekurangan kalsium pada tulang ibu mungkin belum terlihat sekarang, tapi nanti saat ia tua,” kata Dr. Grace.
Salah satu makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah ikan teri. Cukup dua sendok makan sehari, kebutuhan kalsium ibu pun terpenuhi. Jenis ikan -ikanan lainnya, putih telur, susu, sayur brokoli, pokchoi dan daun kelor juga bisa membantu asupan kalsium ibu menyusui tetap terjaga.
Contoh Menu Sehat:
Sarapan: Roti Tawar, telur, salada dan segelas susu.
Camilan
Jam 10.00:
Semangkuk sup dan kacang edamame yang mengandung banyak estrogen dan vitamin B untuk menjaga produksi ASI.
Makan siang: Nasi, sayur dan lauk secukupnya.
Camilan jam 16.00 : Buah atau jus.
Makan Malam : Nasi, sayur, lauk, semangkuk sup, minuman tanpa gula.
Contoh Jumlah Kalori Pada Makanan:
Sayur 1 gelas, 25 kalori
Sup 1 mangkuk, 70 kalori
Apel 1 buah, 50 kalori
Bihun goreng 1 piring, 521 kalori
Kentang goreng ukuran kecil, 231 kalori
Nasi putih 3/4 gelas, 175 kalori
Oatmeal 4 sendok makan, 130 kalori
Ikan 1 potong kecil ( 40 g), 50 kalori
Tempe goreng 1 potong, 208 kalori
Tahu goreng 1 potong, 204 kalori
Daging sapi 1 potong (200 g), 429 kalori
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang, 50 kalori