“ Di tengah godaan makanan –makanan yang tidak sehat, clean eating adalah usaha yang patut diapresiasi.”
Sebenarnya, apa itu clean eating?
Dalam ilmu gizi atau medis, tidak ada istilah clean eating. Tidak ada institusi yang membuat definisi clean eating sehingga definisinya luas dan banyak. Secara umum, clean eating adalah usaha untuk makan sehat. Dokter atau ahli nutrisi tidak mengenal clean eating. Kami menyebutnya meal planning. Masing – masing meal planning punya tujuan. Jadi, clean eating hanya istilah popular.
Mengapa definisi clean eating bisa jadi banyak?
Definisinya bergantung pada tujuan dan untuk siapa. Jika untuk hidup sehat, clean eating berarti tidak pakai MSG, pewarna, dan pengawet. Lebih spesifik lagi, orang menghindari makan yang digoreng, maunya yang dibakar atau steamed. Ada juga yang memilih makanan berserat banyak, seperti nasi merah, roti gandum, oat, dan minyak nabati. Ada juga golongan vegetarian. Mereka masih memakan makanan yang digoreng, tetapi menolak produk ayam atau daging. Orang yang lebih ketat lagi tidak mengonsumsi karbohidrat, jadi tidak makan nasi. Ada juga yang mengarah pada makanan organik. Lebih jauh lagi, ada yang organik dan harus mentah.Gluten-free juga kadang dianggap clean eating.
Sejak kapan clean eating populer di Indonesia?
Clean eating mulai populer sejak lima tahun terakhir.
Mengapa clean eating bisa jadi populer?
Semakin banyak orang Indonesia terkena penyakit akibat gaya hidup. Gaya hidup perkotaan membuat orang tidak banyak gerak,tetapi makan banyak. Ditambah lagi, teknologi membuat orang malas bergerak. Jadi, banyak orang yang hidupnya tidak sehat. Penyakitnya seperti hipertensi, kolesterol tinggi, gemuk, asam urat dan bahkan kanker. Hal –hal itu membuat orang semakin peduli dengan kesehatan. Dari sisi industri, banyak produk yang diklaim sehat dan iklannya besar –besaran. Itu memicu orang semakin peduli dengan makan sehat.
Apa do’s and don’ts dalam clean eating?
Sudah pasti larangannya adalah MSG, pewarna dan pengawet. Minyak tidak boleh dipakai lebih dari dua kali. Bahkan, kalau bisa, gunakan minyak yang berasal dari tumbuhan seperti minyak kedelai, canola atau olive. Untuk karbohidrat , cari yang lebih banyak serat. Sayur, buah, oat dan kacang – kacangan mesti diperbanyak.Pilih nasi merah.Lebih ketat lagi, pilih yang organik, terutama sayur. Sayurnya pun harus mentah.
Apakah clean eating harus mahal?
Kalau Anda punya uang lebih, pilihlah sayur dan buah organik, termasuk bawang putih. Kalau tidak, bukan clean namanya.Kalau bisa, buah yang kulitnya dimakan Anda harus pilih yang organik. Kalau buah yang kulitnya dikupas, seperti pisang dan nanas tak perlu organik. Kalau Anda mau lebih ketat lagi, semuanya mentah. Kalau sampai level organik, Anda harus konsisten semuanya organik, bukan hanya makanannya, tetapi proses mendapatkan bahan- bahan makanannya juga. Jarang yang bisa benar- benar clean eating, paling hanya superfisial.
Jadi, apakah clean eating berdampak pada kehidupan kita?
Setidaknya, orang yang menjalankan clean eating sudah berusaha. Di tengah pola makan yang carut –marut dan godaan makanan yang tidak sehat, setidaknya ia sudah berusaha. Itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Meski mungkin tidak konsisten, clean eating memang ada kontribusinya. Clean eating bisa mencegah penyakit kardiovaskular, kolesterol, asam urat, penyakit degenerative, penuaan dini dan kanker. Paling tidak, orang berusaha mencegah penyakit melalui clean eating.
Thank u for sharing. Saya senang membaca penjelasan dokter di majalah Pesona. Banyak orang salah kaprah soal clean eating. Clean eating memang bukan diet yang trendy, tetapi merupakan gaya hidup yang perlu dijalankan secara konsisten. Saat ini, banyak tren diet yang menjerumuskan pelakunya ke dalam pola makan tak sehat yang bisa membahayakan. Ini yang mesti diubah. Salam