Jangan terburu -buru ikut diet karena melihat keberhasilan orang lain.Siapa tahu diet tersebut tak cocok buat Anda.
Menurut Dr.Grace Judio Kahl, MSc,MH, CHt, pendiri sekaligus konsultan medis SHAPE Indonesia dan LightHOUSE di Jakarta, berbeda dengan fashion yang memiliki tren, diet tidak ada trennya.”Berbicara soal diet berarti bicara tentang science yang butuh pembuktian sehingga bisa dibilang benar,”tutur dokter pemerhati gaya hidup ini.
Masih lekat dalam ingatan, diet yang digemari tahun lalu adalah diet golongan darah, food combining atau mayo. Tahun 2016 ini masih sama dengan tahun lalu, dimana orang lebih banyak menghindari gula dan tepung. Namun, ada juga yang lebih ekstrem yaitu tidak mengonsumsi gula, nasi merah, roti gandum, bahkan buah atau sayur.Jadi, hanya makan yang berprotein atau lauk saja.
Selain gula dan tepung, ada juga yang menghindari garam agar air lebih gampang dikeluarkan dari tubuh sehingga berat badan pun gampang turun.”Selain itu, ada diet army yaitu diet yang dilakukan pada hari senin sampai jum’at dengan makan teratur.Sementara di hari Sabtu -Minggu boleh makan apa saja,”jelas Grace.
Yang terbaru juga adalah diet alkalin yang memerhatikan asam basa.”Jadi memerhatikan kategori makanan pembuat asam atau basa. Kalau pembuat asam masuk dalam kategori protein dan lauk, sedangkan basa kategori sayur dan buah.Teori ini hampir sama dengan food combining, makan sayur dan buah tiga kali lipat lebih banyak daripada proteinnya.”Diet ini dipakai karena tubuh terlalu asam sehingga harus dijadikan sedikit alkali.
Tes DNA
Grace menyarankan untuk mengurangi gula, tepung dan minyak, sekaligus mengajarkan untuk menghitung kalori. Bahkan di LightHOUSE sebelum melakukan program diet, pasien melakukan tes DNA lebih dulu.” Hasil tes tersebut akan menentukan diet seperti apa yang akan dijalankan.Karena pada dasarnya tiap orang akan berbeda jenis dietnya”.Cara ini berguna untuk melihat bagaimana fungsi tubuh seseorang, kenapa bisa gemuk, lalu mencari masalahnya di mana, dan diperbaiki dengan memberikan anjuran yang cocok.”Misalnya, si A penyakitnya lapar mata, mau diet apapun tidak akan berhasil. Nah, yang harus dihilangkan adalah penyebab lapar mata tersebut”. Tentu saja selama menunggu hasil tes DNA kurang lebih 3 minggu lamanya, pasien akan mengikuti terapi lebih dulu.”Setelah hasil tes DNA keluar baru diobati akar masalahnya”. Bagi kalangan awam yang tidak mampu pergi ke ahlinya, biasanya mereka memilih diet yang manjur dan gampang diikuti.”Untuk mereka yang baru mau diet, yang terpenting batasi gula, tepung dan minyak. Makan waktu lapar, kalau tidak lapar atau hanya iseng saja, ya jangan dimakan”. Diet tidak membutuhkan suplemen atau tambahan apapun.”Pilih makanan yang mengenyangkan dan kalorinya kecil.Suplemen hanya tambahan saja dan tidak merupakan keharusan dikonsumsi”.
Kandungan Kalori
Pada saat melakukan diet, ibarat mesin menyala yang membutuhkan bensin. Jika dalam sehari membutuhkan 40 liter bensin, tapi jika terlalu banyak mengisi, maka kelebihannya akan ditabung. Diet yang baik adalah bisa memilih makanan yang besar porsinya tapi bensin atau kandungan kalorinya kecil atau kurang.”Jangan melakukan sebaliknya memilih bensin yang besar, tapi makananya sedikit.Akibatnya, tidak mengenyangkan perut”. Oleh karena itu, soal kandungan kalori orang harus lebih teliti. Misalnya, saat minum air putih dan kopi.”Minum segelas air putih tidak ada kalorinya sama sekali.Namun, ketika mengonsumsi kopi yang diberikan susu, gula, cream maka nilainya sama saja dengan makan nasi sebanyak 1,5 gelas”. Begitu juga dengan makanan dari olahan tepung akan mengandung kalori lebih banyak, seperti kue, roti, mie, cemilan atau jajanan pasar.”Semua makanan tersebut mengandung besin yang besar, tapi makanannya kecil. Selain itu, patokannya bukan dari jam makan, tapi berapa banyak makanan yang dikonsumsi.” Jika seorang tidak makan malam bukan berarti berat badannya akan turun. Tapi, berapa banyak dia mengisi bensin selama 24 jam. Kalau pagi dan siang hari makannya berlebihan, tapi tidak makan malam, sampai kapan pun berat badannya akan naik.Karena pagi dan siang hari bensinya sudah berlebihan”. Sebaliknya, misalnya pagi dan siang hari tidak makan. Atau puasa tapi tidak sahur, lalu buka puasa hanya makan apel 1 buah selama 7 hari maka berat badannya tentu akan turun karena hanya sedikt makan.Jadi, kembali lagi, tergantung apa saja yang dimakan selama 24 jam itu. Intinya sambung Grace, melakukan diet atau tidak sangat tergantung pilihan orang, namun tentu saja lebih baik mencegah.”Misalnya, orang gemuk akan memengaruhi kesehatannya. Banyak studi membuktikan jika berat badannya melebihi dari standar maka resiko kena penyakit kardiovaskuler akan lebih tinggi. Mulai dari kolesterol,diabetes dan masih banyak penyakit lain”.